"Harati tapi dia (tidak) pintar"
Kata2 di atas mengingatkan saya pada salah seorang senior saya di suatu organisasi kepemudaan ketika itu.
Sebuah kalimat yang sederhana memang, tetapi penuh makna menurut saya.
Mungkin banyak yang belum tau apa itu kata "harati", harati adalah sebuah kata dalam bahasa "dayak ngaju", yang apabila di artikan ke dalam Bahasa Indonesia mempunyai berbagai macam pengertian, bisa di artikan "rajin/giat" bisa juga di artikan "bisa melakukan sesuatu" bisa pula di artikan "pandai".
Disini saya mencoba semampu saya untuk menguraikan maksud dari kata "Harati tapi dia pintar"(rajin/giat/pandai tapi tidak pintar).
Seperti ini uraiannya, "Harati" itu sebenarnya pintar/pandai, tetapi hanya skedar mengerti, ibarat seorang Dosen/Guru mengajar dengan cara atau metode yang vakum/teks book. Sedangkan pintar yg dimaksud itu adalah pintar dsertai dengan kreatifitas atau dengan metode yang beragam sehingga membuat orang2 atau dirinya berkembang.
Bisa juga di ibaratkan seperti ini, sebenarnya dia sudah tahu dan sudah mengerti apa yang harus/yang akan dia lakukan, dan dia hanya melaksanakan/melakukan sesuatu dengan cara yang biasa/seperti itu2 saja, tetapi dia tidak mampu melakukannya dengan cara yang berbeda yang lebih kreatif.
Atau bisa juga seperti ini, seseorang yang mempunyai ide2 atau rencana" yang cemerlang, tetapi dia tidak mampu mengembangkan ide2 atau rencana itu menjadi sesuatu yang nyata, dan akhirnya hanya menjadi sebatas ide atau rencana, tanpa adanya tindakan yang nyata.
Jika demikian, apakah kita termaksuk seperti yang di uraikan di atas, jujur saja dulu saya pun demikian.
Secara sederhana begini, ketikan guru saya menjelaskan tentang suatu teknologi, saya mengerti dan saya tau apa itu teknologi, tetapi saya tidak tau bagimana cara menggunakan serta memanfaatkannya, dan saya hanya bisa menjadi seorang yang kata orang "gaptek".
Lalu mau seperti apa kita, mau menjadi orang yang hanya sekedar mengerti dan akan selalu seperti itu, ataukah menjadi orang yang penuh dengan kreatifitas, mampu mengembangkan diri ke arah yang lebih baik.
Semua kembali kepada pribadi kita masing2, hanya kitalah yang tau dan bisa mengukur sampai di mana kemampuan yang kita miliki, sekecil apapun itu, mungkin akan sangat berarti bagi diri sendiri dan orang lain. "jadilah kreatif jadilah inovatif" demi kemajuan kita bersama.
Pandai-pandailah memanfaatkan kemampuanmu
Apa yang saya uraikan di atas tidaklah begitu sempurna namun saya harap semuanya itu mampu di pahami dengan baik.
Terima kasih atas waktunya, dan maaf apabila kurang berkenan di hati rekan2 semua.
Kata2 di atas mengingatkan saya pada salah seorang senior saya di suatu organisasi kepemudaan ketika itu.
Sebuah kalimat yang sederhana memang, tetapi penuh makna menurut saya.
Mungkin banyak yang belum tau apa itu kata "harati", harati adalah sebuah kata dalam bahasa "dayak ngaju", yang apabila di artikan ke dalam Bahasa Indonesia mempunyai berbagai macam pengertian, bisa di artikan "rajin/giat" bisa juga di artikan "bisa melakukan sesuatu" bisa pula di artikan "pandai".
Disini saya mencoba semampu saya untuk menguraikan maksud dari kata "Harati tapi dia pintar"(rajin/giat/pandai tapi tidak pintar).
Seperti ini uraiannya, "Harati" itu sebenarnya pintar/pandai, tetapi hanya skedar mengerti, ibarat seorang Dosen/Guru mengajar dengan cara atau metode yang vakum/teks book. Sedangkan pintar yg dimaksud itu adalah pintar dsertai dengan kreatifitas atau dengan metode yang beragam sehingga membuat orang2 atau dirinya berkembang.
Bisa juga di ibaratkan seperti ini, sebenarnya dia sudah tahu dan sudah mengerti apa yang harus/yang akan dia lakukan, dan dia hanya melaksanakan/melakukan sesuatu dengan cara yang biasa/seperti itu2 saja, tetapi dia tidak mampu melakukannya dengan cara yang berbeda yang lebih kreatif.
Atau bisa juga seperti ini, seseorang yang mempunyai ide2 atau rencana" yang cemerlang, tetapi dia tidak mampu mengembangkan ide2 atau rencana itu menjadi sesuatu yang nyata, dan akhirnya hanya menjadi sebatas ide atau rencana, tanpa adanya tindakan yang nyata.
Jika demikian, apakah kita termaksuk seperti yang di uraikan di atas, jujur saja dulu saya pun demikian.
Secara sederhana begini, ketikan guru saya menjelaskan tentang suatu teknologi, saya mengerti dan saya tau apa itu teknologi, tetapi saya tidak tau bagimana cara menggunakan serta memanfaatkannya, dan saya hanya bisa menjadi seorang yang kata orang "gaptek".
Lalu mau seperti apa kita, mau menjadi orang yang hanya sekedar mengerti dan akan selalu seperti itu, ataukah menjadi orang yang penuh dengan kreatifitas, mampu mengembangkan diri ke arah yang lebih baik.
Semua kembali kepada pribadi kita masing2, hanya kitalah yang tau dan bisa mengukur sampai di mana kemampuan yang kita miliki, sekecil apapun itu, mungkin akan sangat berarti bagi diri sendiri dan orang lain. "jadilah kreatif jadilah inovatif" demi kemajuan kita bersama.
Pandai-pandailah memanfaatkan kemampuanmu
Apa yang saya uraikan di atas tidaklah begitu sempurna namun saya harap semuanya itu mampu di pahami dengan baik.
Terima kasih atas waktunya, dan maaf apabila kurang berkenan di hati rekan2 semua.
"Lakukanlah yang baik dan tetaplah setia"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar