Sesuatu yang hilang!
Setelah mencapai yang terbaik dari hal-hal yang pernah kita inginkan dalam hidup kita, terkadang kita merasa ada sesuatu yang kurang, ada perasaan kehilangan sesuatu yang sangat penting, yang menghantui kita sepanjang waktu. Pernahkah kita bertanya-tanya apa itu?
Itu perasaan hampa, yang begitu dominan dalam hidup kita, sering membuat kita mempertanyakan alasan keberadaan kita - mengapa aku hidup? Untuk apa aku hidup? Untuk siapa saya harus hidup?
Pikiran kita tersumbat oleh pikiran- pikiran yang tidak jelas, sering meninggalkan kita dengan perasaan tidak berdaya dan frustrasi. Tidak ada kepentingan kita lagi, bukan ketenaran, keberuntungan, keluarga maupun teman. Kehidupan kita mengalami stagnasi. Kita bekerja tanpa kenal lelah untuk mencapai apa yang kita miliki, tapi itu tidak ada gunanya bagi kita karena tidak menarik minat kita lagi.
Terlepas dari status yang kita pegang dalam keluarga dan lingkungan masyarakat, jenis kebingungan ini tidak terjadi dalam kehidupan semua orang. Pernahkah kita bertanya-tanya apa yang hilang dalam kehidupan kita?
Kita bahkan menjelajah ruang dan waktu hanya untuk mencari tahu apa itu. Kita gagal untuk memahami apa sebenarnya yang tidak hadir dalam kehidupan kita, sehingga hidup kita tidak terpenuhi dengan baik. Saya pikir ini adalah fakta bahwa kita kehilangan Allah.
Sementara kita tumbuh dewasa sebagai seorang individu, dalam setiap aspek, kita lupa untuk berterima kasih kepada Yang Mahakuasa untuk hal-hal terkecil, kemurahan kecil yang dilimpahkan untuk kita. Kehadiran Allah benar-benar dihapus dari kehidupan kita, sehingga keyakinan kita di hadapan Allah berkurang selama periode waktu tertentu. Selanjutnya, tempat itu kosong (iman kita), kita menciptakan kekosongan besar dalam diri kita selamanya.
Bersyukur adalah cara menghargai kebaikan kehidupan. Sebagian besar waktu kita untuk menikmati dan menghargai hal-hal baik dalam hidup, tetapi gagal untuk berterima kasih kepada Allah yang memberi kita hidup.
Perilaku semacam ini adalah perasaan bersalah, dan memakan kita sepanjang waktu. Sehingga apa yang sudah kita dapatkan akan menjadi sia-sia. Karena kurang sempurna jika tidak disertai rasa syukur dan terima kasih, kata orang kurang mantaf rasanya.
Terkadang disaat kita jatuh kita memohon, mengeluh kepada Allah, tentang hidup kita yang penuh dengan kesusahan dan penderitaan, hampir setiap hari kita berdoa kepada Allah, terkadang kita meminta sesuatu hal yang di luar batas kewajaran, "misalnya ada orang yang meminta pekerjaan, rumah mewah, mobil, uang yang banyak dan lain sebagainya",
Tentunya Allah tidak akan memberikannya secara cuma-cuma, tetapi itu adalah usaha dan kerja keras kita sendiri, Allah hanya memberi jalan dan petunjuk kepada kita. Tentang apa yang baik dan buruk, tentang apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan, tentang segala hal tentang duniawi dan lain sebagainya.
Kemudian jika kita berhasil dan sukses dalam meraih atau memperoleh apa yang kita inginkan, kita larut dalam kesenangan dan kebahagiaan, sehingga kita sering melupakan Allah yang sudah memberi kita rezeki. Lalu akhirnya apa yang sudah kita peroleh itu menjadi sia-sia karena tidak diberkati oleh Allah, Kita hanya ingat Allah di saat kita jatuh, atau kata orang-orang "Ada Maunya".
Saya rasa Agama manapun pasti mengajarkan kita untuk selalu mengingat Allah, bersyukur, berterima kasih dan memperkuat iman kita, tidak ada Agama yang mengajarkan kita untuk menjauhkan diri dari Allah. Jadi mari kita selalu mengingat Allah dalam setiap langkah perjalanan hidup kita.
"Mengingat Allah adalah mudah, Buatlah kebiasaan untuk selalu bersyukur karena Allah sudah menganugerahkan hidup untuk kita. Perasaan kehilangan dan kesepian tidak akan pernah menghampiri kita, mari kita serahkan semuanya kepada Allah ketika kita melakukan tugas kita.. tidak ada alasan bagi kita untuk selalu berada dalam situasi yang negatif dalam hidup kita. Jika kita selalu bersyukur dan mendekatkan diri pada Allah"
Karena semua yang kita dapatkan dalam hidup kita adalah pemberian dan anugerah yang datangnya dari Allah, jadi bersyukurlah karena Allah memberi hidup untuk kita, memberi waktu untuk kita berusaha dan bekerja dan mendapatkan hasilnya.
Hal ini bukan hanya bertujuan untuk kita selalu ingat akan Allah, tetapi juga menghadirkan hal-hal yang positif dan terutama memperkuat Iman kita.
Ingatlah hidup kita berasal dari Allah, Untuk Allah dan kembali kepada Allah, jadi tidak ada salahnya kita senantiasa mengucap syukur dalam segala hal, atas berkat, rahmat dan karunia Allah kepada kita dalam kita menjalani hidup hingga saat ini.
Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, pasti ada kekurangan dan kelebihan masing-masing, dan punya salah dan dosa, mari kita bersama-sama dengan segala salah dan dosa, kekurangan dan kelebihan kita masing-masing untuk selalu memperkuat Iman kita.
Terima kasih buat sobat-sobat semua atas kunjungan dan waktunya, semoga kita senantiasa di berkati oleh Allah, dan hidup kita menjadi indah, kini, nanti dan selamanya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar